
SuratPlus - Pertanyaan "Apa yang memotivasi kamu?" adalah salah satu pertanyaan interview yang sering muncul dan harus dijawab dengan hati-hati. Jawaban yang polos seperti "Uang" atau "Gaji besar" bisa langsung membuat kamu dicoret.
Pertanyaan ini bukan sekadar ingin tahu apa yang membuatmu semangat. Pewawancara sebenarnya ingin melihat:
- Kesesuaian Nilai: Apakah motivasimu sejalan dengan nilai dan tujuan perusahaan?
- Motivasi Intrinsik: Apakah kamu terdorong dari dalam diri (ingin belajar, berprestasi) atau hanya dari luar (gaji, pujian)? Motivasi intrinsik lebih disukai!
- Dampak Positif: Apakah motivasimu bisa memberikan hasil nyata bagi perusahaan?
Intinya, jawaban yang tepat harus menunjukkan bahwa pendorong kamu adalah hal-hal yang profesional, berkelanjutan, dan relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Yuk, kita bedah cara jawabnya biar kamu langsung lolos!
Tiga Kunci Motivasi yang Disukai Perusahaan
Untuk menjawab pertanyaan ini dengan jitu, fokuslah pada motivasi intrinsik dan kaitkan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Hindari menyebutkan gaji sebagai motivasi utama.
1. Motivasi Pertumbuhan dan Pengembangan Diri
Perusahaan sangat menyukai kandidat yang punya rasa ingin tahu dan semangat belajar. Motivasi untuk terus tumbuh menunjukkan kalau kamu akan menjadi karyawan yang berharga dalam jangka panjang.
Contoh Jawaban:
"Hal utama yang memotivasi saya adalah kesempatan untuk belajar hal baru dan mengembangkan keahlian saya. Saya melihat posisi [Nama Posisi] ini menawarkan banyak tantangan yang akan memaksa saya untuk keluar dari zona nyaman, terutama dalam hal [Sebutkan Keahlian Spesifik]. Tantangan itulah yang justru membuat saya antusias untuk datang bekerja setiap hari."
2. Motivasi Penyelesaian Masalah (Problem Solving) dan Dampak
Tunjukkan bahwa kamu adalah seorang problem solver yang berorientasi pada hasil dan ingin pekerjaanmu memiliki dampak positif.
Contoh Jawaban:
"Saya sangat termotivasi ketika saya bisa memecahkan masalah yang kompleks dan melihat dampak positif dari pekerjaan saya secara langsung. Misalnya, [Sebutkan Contoh Singkat, contoh: melihat data campaign yang saya kelola berhasil meningkatkan sales]. Mengetahui bahwa kerja keras saya berkontribusi langsung pada kesuksesan tim dan perusahaan adalah pendorong terbesar saya."
3. Motivasi Berkolaborasi dan Menjadi Bagian dari Visi
Tunjukkan bahwa kamu adalah team player dan peduli dengan tujuan yang lebih besar dari sekadar tugas pribadi.
Contoh Jawaban:
“Saya termotivasi untuk bekerja dalam tim yang kuat dan mencapai tujuan bersama. Saya menemukan bahwa saya paling bersemangat ketika saya bisa berkolaborasi dengan rekan kerja, berbagi ide, dan melihat bagaimana kontribusi kecil saya membantu tim meraih target besar. Visi perusahaan Anda tentang [Sebutkan Visi Perusahaan] sangat memotivasi saya untuk menjadi bagian dari perjalanan itu.”
Kesalahan yang Perlu Dihindari
- Motivasi Negatif: Hindari mengatakan hal-hal seperti: "Saya termotivasi karena tidak suka pekerjaan lama saya" atau "Saya harus bayar utang." Ini memberikan kesan negatif.
- Motivasi Ekstrinsik Saja: Walaupun gaji penting, jangan menjadikannya motivasi utama. Motivasi seperti "Gaji besar" atau "Promosi cepat" terlalu dangkal.
- Jawaban Klise Tanpa Bukti: Jangan hanya bilang "Saya termotivasi oleh tantangan." Jelaskan tantangan spesifik apa yang kamu suka dan bagaimana kamu menghadapinya.
Kesimpulan: Tunjukkan Gairah yang Sejalan
Pertanyaan "Apa yang memotivasi kamu?" adalah kesempatan emas untuk menunjukkan gairah profesional yang kamu miliki. Jangan menyia-nyiakannya dengan jawaban yang dangkal.
Pilihlah motivasi yang intrinsik, relevan dengan posisi, dan berorientasi pada pertumbuhan. Dengan persiapan matang dan jawaban yang terstruktur, kamu akan terlihat sebagai kandidat yang bersemangat, punya tujuan, dan siap memberikan yang terbaik untuk tim. Selamat mencoba!