
SuratPlus - Kalau kamu termasuk orang yang udah kirim CV ke sana-sini tapi belum juga dapat panggilan wawancara atau kerja, tenang… kamu nggak sendiri. Banyak banget fresh graduate (bahkan yang udah punya pengalaman kerja) yang ngalamin hal serupa. Padahal, dari sisi ijazah dan nilai IPK, mungkin udah oke.
Nah, sering kali masalahnya bukan di "apa yang kamu tahu", tapi di "apa yang bisa kamu lakukan dan gimana cara kamu melakukannya". Bahasa kerennya: perusahaan itu nyari orang yang punya perpaduan skill teknis dan soft skill yang solid.
Kenapa Nggak Cukup Punya Skill Teknis Aja?
Skill teknis itu penting, nggak bisa dipungkiri. Kalau kamu kerja sebagai programmer, ya jelas harus bisa coding. Kalau kamu pengen jadi desainer, kamu harus ngerti tools kayak Figma, Photoshop, dan sejenisnya.
Tapi, bayangin kamu kerja di satu tim, terus kamu nggak bisa komunikasiin ide kamu dengan baik. Atau kamu jago banget, tapi gampang panik dan nggak bisa kerja sama bareng orang lain. Nah, di sinilah soft skill berperan penting.
Perusahaan Butuh Orang yang Bisa Diandalkan, Bukan Cuma Pinter
Skill teknis bikin kamu qualified, tapi soft skill bikin kamu dipercaya. Perusahaan suka sama orang yang bisa:
- Berpikir kritis waktu ada masalah,
- Tetap tenang dan fokus di bawah tekanan,
- Kerja sama tim dengan enak,
- Bisa komunikasi dengan jelas, apalagi kalau harus presentasi ke klien atau tim lain.
Apa Itu Perpaduan Skill Teknis dan Soft Skill?
Skill Teknis = Keahlian Spesifik
Skill teknis itu bisa dipelajari lewat kuliah, kursus, atau pengalaman langsung. Contohnya:
- Desain grafis (pakai Adobe Suite)
- Data analyst (pakai SQL, Python, Excel)
- Content writer (pakai SEO, WordPress)
- Akuntansi (pakai software keuangan)
- Digital marketing (Google Ads, Meta Ads, analytic tools)
Skill-skill ini biasanya jadi persyaratan utama dalam lowongan kerja.
Soft Skill = Cara Kamu Menjalani Pekerjaan
Sementara soft skill itu sifatnya lebih ke personal dan sosial. Bukan soal tools, tapi soal bagaimana kamu berperilaku dalam situasi kerja. Contohnya:
- Komunikasi
- Kepemimpinan
- Time management
- Problem solving
- Adaptasi
- Empati
Soft skill ini bisa dibilang lebih susah dinilai, tapi sangat penting dalam dunia kerja.
Kenapa Perpaduannya Itu Penting Banget?
Bayangin kamu lagi wawancara kerja.
HRD: “Kamu bisa pakai Google Ads, ya?”
Kamu: “Bisa banget, saya udah handle beberapa campaign.”
HRD: “Gimana kamu handle klien yang minta revisi terus?”
Nah lho.
Kalau kamu cuma punya skill teknis tapi nggak bisa menjelaskan atau menunjukkan bagaimana kamu mengatasi masalah, kamu akan kalah dari kandidat lain yang lebih balance.
Contoh Kasus di Dunia Nyata
- Seorang data analyst bisa banget bikin dashboard kece, tapi kalau nggak bisa menyampaikan insight-nya ke tim dengan jelas, ya insight itu nggak bakal dipakai.
- Seorang desainer jago secara teknis, tapi nggak bisa menerima feedback klien? Klien bisa kapok kerja sama lagi.
- Seorang customer service ngerti SOP dan tools-nya, tapi gampang emosi? Bisa bikin nama perusahaan jelek.
Perusahaan nggak cari robot yang cuma bisa “melakukan”, tapi manusia yang bisa “bekerja sama dan berkembang”.
Gimana Cara Meningkatkan Keduanya?
1. Bangun Skill Teknis Lewat Proyek Nyata
Coba:
- Ikut proyek freelance
- Bikin portofolio online
- Magang di startup
- Kerjain tugas sukarela (volunteer) di bidang kamu
Bonusnya? Ini juga bisa memperkuat soft skill kayak kerja sama tim dan manajemen waktu.
2. Asah Soft Skill Lewat Kegiatan Sosial atau Organisasi
Jangan remehkan kegiatan di luar kelas atau kantor:
- Jadi panitia acara
- Ikut organisasi kampus
- Aktif di komunitas online/offline
- Ikut pelatihan pengembangan diri
Hal-hal kayak ini ngajarin kamu soal komunikasi, adaptasi, bahkan leadership.
3. Minta Feedback dan Evaluasi Diri
Kadang kita nggak sadar apa kelebihan dan kekurangan kita. Jadi:
- Tanya rekan kerja atau atasan pendapat mereka soal kamu
- Lakukan refleksi rutin setelah menyelesaikan proyek
- Catat pelajaran yang kamu dapet, baik dari kegagalan maupun keberhasilan
4. Jangan Malu untuk Belajar
Kalau kamu merasa belum kuat di satu sisi (misalnya skill teknis kurang), manfaatkan kursus online gratis atau berbayar. Kalau kamu merasa perlu belajar public speaking atau leadership, coba ikut kelas soft skill. Banyak kok sekarang pelatihan online yang kece-kece!
Penutup: Jadilah Kandidat yang Komplit
Di era sekarang, jadi pinter aja nggak cukup. Kamu harus bisa kerja bareng, komunikasiin ide kamu, dan tetap tenang saat keadaan ribet. Kombinasi skill teknis dan soft skill adalah paket komplit yang bikin kamu menonjol di mata HRD.
Jadi, jangan cuma sibuk belajar tools atau teknik, ya. Sisihkan waktu juga buat refleksi diri, belajar komunikasi, kerja tim, dan hal-hal yang bikin kamu jadi versi terbaik dari diri kamu.
Selamat upgrade diri, dan semoga cepat jadi kandidat idaman HR!