
SuratPlus - Pertanyaan "Apa hal yang mantan bos kamu akan minta untuk perbaiki tentang dirimu?" adalah salah satu cara cerdas pewawancara untuk mengorek kelemahanmu. Pertanyaan ini sering muncul karena memberikan sudut pandang pihak ketiga.
Namun, pertanyaan ini bukan jebakan yang menakutkan, kok! Pewawancara sebenarnya ingin melihat:
- Kesadaran Diri: Apakah kamu tahu kekuranganmu dan bersedia mengakuinya?
- Kemampuan Menerima Kritik: Apakah kamu bisa menerima feedback negatif dengan profesional dan menjadikannya pelajaran?
- Motivasi Diri: Apakah kamu sudah mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kekurangan itu?
Intinya, jawaban yang tepat harus menunjukkan bahwa kamu adalah seorang pembelajar aktif yang terus berupaya menjadi lebih baik. Yuk, kita bedah cara jawabnya biar kamu langsung lolos!
Trik Jitu: Gunakan Formula "Kritik + Aksi + Hasil"
Untuk menjawab pertanyaan ini dengan sempurna, kamu harus memilih kelemahan yang tepat dan menutupnya dengan bukti perbaikan. Gunakan formula 3 langkah ini.
1. Pilih Kelemahan yang Tepat (Kritik)
Kelemahan yang kamu pilih harus tidak fatal bagi pekerjaan yang kamu lamar dan sifatnya bisa diperbaiki (growth area). Hindari kelemahan fatal seperti "sering telat," "tidak jujur," atau "susah bekerja sama."
Pilihan Kelemahan yang Aman:
- Terlalu Detail (Over-Detailing): Menghabiskan waktu terlalu lama pada detail kecil.
- Kurang Mendelegasikan: Cenderung mengerjakan semuanya sendiri karena ingin hasil sempurna.
- Kurang Proaktif dalam Komunikasi: Terlalu fokus pada pekerjaan sehingga kurang aktif memberikan update kepada tim.
Contoh Jawaban Awal:
"Salah satu feedback utama yang saya terima dari bos lama adalah bahwa saya sering terlalu fokus pada detail kecil (over-detailing), sehingga terkadang saya menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas."
2. Jelaskan Aksi Konkret yang Sudah Kamu Ambil (Aksi)
Ini adalah bagian terpenting. Tunjukkan inisiatif dan tanggung jawabmu. Jelaskan langkah-langkah nyata yang sudah kamu ambil untuk memperbaiki kelemahan tersebut sejak kamu menerima kritik.
Contoh Aksi:
"Setelah menerima kritik itu, saya menyadari pentingnya manajemen waktu. Aksi konkret yang saya ambil adalah:
- Saya mulai menggunakan teknik time blocking di kalender untuk membatasi waktu yang saya habiskan di setiap tugas.
- Saya selalu membuat daftar prioritas 80/20, yaitu fokus pada 20% pekerjaan yang menghasilkan 80% dampak terbesar.
- Saya juga selalu bertanya kepada manajer, 'Apakah ini sudah cukup baik?' sebelum menghabiskan waktu lebih lama, untuk memastikan saya tidak membuang waktu pada detail yang tidak perlu."
3. Tutup dengan Hasil Positif dan Dampaknya (Hasil)
Akhiri jawabanmu dengan hasil perbaikan tersebut dan bagaimana hal itu membuatmu menjadi pekerja yang lebih baik.
Contoh Hasil:
“Hasilnya, saya menjadi jauh lebih efisien. Di kuartal terakhir pekerjaan saya, saya berhasil mengurangi waktu penyelesaian tugas sebesar 15% tanpa mengorbankan kualitas. Saya juga merasa lebih tenang karena sudah bisa membedakan mana pekerjaan yang butuh kesempurnaan dan mana yang butuh kecepatan. Kemampuan ini akan sangat berharga di posisi ini.”
Kesalahan Fatal yang Wajib Dihindari
- Menyalahkan Mantan Bos: Jangan katakan, "Bos saya terlalu perfeksionis, jadi dia selalu mengkritik hal kecil." Ini menunjukkan kamu tidak bisa menerima kritik.
- Kelemahan yang Tidak Diperbaiki: Jangan sebutkan kelemahan tanpa menjelaskan langkah perbaikan. Pewawancara akan berpikir kamu tidak berkembang.
- Mengatakan "Tidak Ada": Mengatakan mantan bos tidak punya kritik sama sekali akan membuat kamu terlihat tidak jujur atau sombong.
Kesimpulan: Tunjukkan Semangat Perbaikan Diri
Pertanyaan "Apa hal yang mantan bos kamu akan minta untuk perbaiki tentang dirimu?" adalah kesempatan emas untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan.
Pilih kelemahan yang tepat, jelaskan aksi perbaikanmu secara konkret, dan tutup dengan hasil positif yang sudah kamu capai. Tunjukkan bahwa kamu adalah seorang profesional yang selalu mencari feedback dan bersemangat untuk berkembang. Dengan begitu, kamu akan meyakinkan perusahaan bahwa kamu adalah aset yang mau berinvestasi pada pertumbuhan diri. Selamat mencoba!