
SuratPlus - Pertanyaan, "Mengapa kamu dipecat (atau fired/ laid off) dari pekerjaan sebelumnya?" adalah salah satu pertanyaan yang paling bikin deg-degan saat interview kerja. Wajar banget, karena rasanya seperti membuka luka lama dan takut dinilai negatif.
Tapi tenang, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak profesional sukses yang pernah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau bahkan pemecatan. Kuncinya bukan pada kejadiannya, melainkan pada cara jawab interview mengapa kamu dipecat itu sendiri. Jawaban yang tepat bisa menunjukkan kedewasaan, kejujuran, dan kemampuan kamu untuk belajar dari kesalahan.
Di artikel ini, kita akan bongkar tuntas strategi menjawab pertanyaan sulit ini agar kamu tetap terlihat profesional dan eligible untuk posisi baru. Yuk, kita siapkan script jitu kamu!
Memahami Niat Pewawancara
Sebelum menyusun jawaban, kamu harus tahu dulu, kenapa sih HRD atau user menanyakan hal sensitif ini? Mereka bukan mencari kelemahan kamu, tapi ingin tahu tiga hal penting:
- Kejujuran dan Integritas: Apakah kamu akan berbohong, menyalahkan orang lain, atau berani jujur?
- Tanggung Jawab: Apakah kamu mengakui peran kamu dalam masalah tersebut?
- Pembelajaran (Lesson Learned): Apa yang kamu pelajari dari pengalaman pemecatan itu dan bagaimana kamu akan mencegahnya terulang?
Ingat, pemecatan seringkali menjadi keyword turunan yang dicari HRD untuk menilai karakter calon karyawan.
Rumus Jawaban Jitu 3 Langkah (STAR yang Disederhanakan)
Agar jawaban kamu terstruktur, profesional, dan positif, gunakan rumus 3 langkah sederhana ini:
Langkah 1: Jujur dan Ringkas (Situasi)
Jangan bertele-tele dan jangan menyalahkan mantan atasan atau perusahaan. Akui situasinya secara singkat.
Contoh Kalimat Kunci:
- "Ya, benar, saya tidak lagi bekerja di perusahaan sebelumnya karena terjadi pemutusan hubungan kerja."
- "Saya diputus kontrak karena adanya restrukturisasi tim/perusahaan." (Jika alasannya layoff atau PHK massal)
- "Kontrak kerja saya dihentikan karena saya kurang memenuhi ekspektasi di area [Sebutkan area spesifik]." (Jika alasannya kinerja)
Langkah 2: Ambil Tanggung Jawab (Tindakan)
Ini bagian krusial. Tunjukkan kedewasaan dengan mengambil tanggung jawab (tanpa perlu mendramatisir).
Contoh Jawaban (Alasan Kinerja):
- "Pada saat itu, saya menyadari ada gap antara skill saya di area [Sebutkan spesifik, misal: pelaporan keuangan] dengan kebutuhan perusahaan yang sangat mendesak. Saya kurang cepat beradaptasi dengan sistem baru mereka."
Contoh Jawaban (Alasan Layoff / Perubahan Bisnis):
- "Keputusan itu murni karena restrukturisasi dan penghapusan posisi saya. Itu bukan karena kinerja saya secara pribadi, namun karena perusahaan harus memotong biaya operasional." (Ini adalah skenario terbaik, pastikan kamu yakin dengan fakta ini.)
Langkah 3: Fokus pada Pembelajaran dan Masa Depan (Hasil)
Ubah pengalaman negatif menjadi selling point. Jelaskan apa yang kamu pelajari dan bagaimana hal itu membuat kamu lebih siap untuk pekerjaan yang dilamar saat ini.
Contoh Jawaban Kunci:
- "Sejak saat itu, saya mengambil inisiatif untuk mengikuti kursus intensif tentang [Sebutkan skill/area perbaikan]. Hal ini memastikan bahwa jika saya diterima di sini, saya sudah sangat siap untuk mengatasi tantangan yang sama."
- “Pengalaman itu mengajarkan saya pentingnya komunikasi yang lebih proaktif dan mencari feedback secara rutin. Saya kini jauh lebih berhati-hati dan terorganisir dalam pekerjaan.”
Contoh Jawaban Interview "Mengapa Kamu Dipecat" yang Utuh
Berikut adalah contoh pertanyaan dan jawaban interview yang bisa kamu modifikasi:
Pewawancara: "Berdasarkan resume kamu, terlihat ada jeda setelah pekerjaan terakhir. Bisakah kamu ceritakan mengapa kamu dipecat dari posisi tersebut?"
Kamu:
“Tentu. Pekerjaan terakhir saya di PT XYZ berakhir karena adanya restrukturisasi perusahaan (Situasi). Posisi saya di tim [Sebutkan tim] dihapus untuk efisiensi biaya. Ini adalah keputusan bisnis, bukan terkait kinerja pribadi (Tanggung Jawab/Fakta). Setelah itu, saya menggunakan waktu ini untuk upskilling dengan mengambil kursus [Sebutkan kursus] dan fokus mencari peluang di perusahaan yang membutuhkan skill [Sebutkan skill] yang saya miliki. Saya melihat posisi ini sangat cocok dengan arah karier dan skill yang saya tingkatkan (Pembelajaran).”
Kesimpulan: Kejujuran Adalah Kunci Lolos
Jangan pernah berbohong tentang riwayat kerja kamu, karena perusahaan baru pasti akan melakukan background check. Cara jawab interview mengapa kamu dipecat yang paling efektif adalah dengan bersikap jujur, mengambil tanggung jawab, dan paling penting, menunjukkan pertumbuhan profesional dari pengalaman tersebut.
Tunjukkan bahwa kamu adalah individu yang dewasa, anti-baper, dan selalu fokus untuk menjadi karyawan yang lebih baik. Persiapkan jawaban ini, latihan di depan cermin, dan kamu akan jauh lebih percaya diri saat menghadapi interview! Siap untuk interview kerja kamu berikutnya?